Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 103947 Document(s) match with the query
cover
cover
Muhammad Bintang Azriel Aditya Wardhana
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengembangkan aplikasi JakSehat untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat Jakarta. Namun, aplikasi ini dinilai belum optimal karena banyaknya ulasan negatif terkait usability yang diberikan oleh pengguna. Hasil analisis data scrapping 430 ulasan pengguna di Google Play Store menunjukkan bahwa terdapat 34.7% ulasan yang mengeluhkan kendala usability pada aplikasi JakSehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model teoretis terkait faktor-faktor usability yang memengaruhi continuance intention pengguna JakSehat, serta merancang usulan antarmuka alternatif aplikasi JakSehat yang dapat meningkatkan continuance intention pengguna. Dengan menggunakan metode design science research (DSR), penelitian ini melibatkan: (1) identifikasi masalah secara kuantitatif dan kualitatif dengan mengacu pada teori usability-continuance dan teori usability; (2) perumusan solusi berdasarkan hasil analisis data; (3) perancangan high-fidelity prototype desain antarmuka alternatif aplikasi; (4) demonstrasi skenario penggunaan desain antarmuka alternatif aplikasi; (5) evaluasi desain antarmuka alternatif aplikasi dengan UT dan SUS; dan (6) penarikan kesimpulan serta saran penelitian. Penelitian ini melibatkan 418 responden untuk pengujian kuantitatif melalui penyebaran kuesioner dan sebelas responden untuk pengujian kualitatif melalui wawancara, di mana responden merupakan pengguna aplikasi JakSehat. Metode analisis data yang digunakan adalah CB-SEM untuk data kuantitatif dan thematic analysis untuk data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa application design, application utility, application dependability, user-interface input, user-interface output, dan errors berpengaruh signifikan terhadap continuance intention. Sedangkan user-interface structure dan user-interface graphics tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian kualitatif kemudian memperkuat hasil penelitian kuantitatif dan menjelaskan lebih lanjut alasan di balik pengaruh tersebut. Dari kedua temuan ini, dihasilkan sebuah artefak berupa prototipe desain antarmuka alternatif dari aplikasi JakSehat yang berfokus pada perbaikan faktor-faktor usability yang berpengaruh terhadap continuance intention pengguna. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana faktor usability memengaruhi continuance intention pengguna dalam konteks aplikasi JakSehat, serta menjadi panduan praktis bagi para pengembang dalam merancang aplikasi m-health yang lebih userfriendly dan mendukung continuance intention pengguna.

The DKI Jakarta Provincial Government has developed the JakSehat application to improve healthcare service accessibility for Jakarta residents. However, the app has been considered less than ideal due to numerous negative reviews from users regarding usability. An analysis of 430 user reviews scraped from the Google Play Store revealed that 34.7% of the reviews complained about usability issues in the JakSehat app.This research aims to develop a theoretical model concerning usability factors that influence the continuance intention of JakSehat users and to design an alternative interface design for the JakSehat application that can enhance user continuance intention. Utilizing the design science research (DSR) method, this research involves: (1) quantitative and qualitative problem identification, referring to the usability-continuance theory and usability theory; (2) solution formulation based on data analysis results; (3) design of a high-fidelity prototype for an alternative app interface; (4) demonstration of usage scenarios for the alternative interface design; (5) evaluation of the alternative interface design through usability testing (UT) and the system usability scale (SUS); and (6) conclusion and research suggestion formulation. This research involved 418 respondents for quantitative testing through questionnaire distribution and 11 respondents for qualitative testing through interviews, where the respondents were users of the JakSehat app. The data analysis methods used were CB-SEM for quantitative data and thematic analysis for qualitative data. The results of this research indicate that application design, application utility, application dependability, user-interface input, user-interface output, and errors significantly influence continuance intention. Conversely, user-interface structure and user-interface graphics do not have a significant impact. Qualitative research findings then support and expand upon the quantitative research results and further explain the reasoning behind these influences. From these two findings, an artifact was produced in the form of a prototype design for an alternative interface for the JakSehat application, focusing on improving the usability factors that influence user continuance intention. It is hoped that the results of this research can provide an understanding of how usability factors influence user continuance intention in the context of the JakSehat application, as well as serve as a practical guide for developers in designing more user-friendly m-health applications that support user continuance intention."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sunda Kayo, 2024
S-pdf
Uni Sunkay - Skripsi Membership  Universitas Sunda Kayo Library
cover
cover
Fitria Maretha H.
"Tingkat keaktifan posyandu sangat bergantung pada peran serta kader dalam menyelenggarakan kegiatan rutin posyandu di masing-masing posyandu, LKMD sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu. Pada tahun 2009 dari jumlah posyandu di Puskesmas Jatimulya yaitu 52 buah dan hanya 25% yang aktif melaksanakan kegiatan rutin posyandu. Faktor yang menyebabkan misalnya rendahnya peran serta kader. Diduga peran serta kader tersebut berhubungan dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat ke posyandu. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu serta faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang (cros sectional). Variabel terikat penelitian ini adalah tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu, sedangkan variabel bebasnya adalah faktor internal (umur, lama menjadi kader, jarak rumah ke posyandu, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan kader terhadap tugasnya di posyandu dan sikap kader terhadap tugasnya di posyandu) dan faktor eksternal (dukungan tokoh masyarakat, pelatihan kader dan dukungan puskesmas). Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 75 kader dengan instrumen berupa kuesioner. Pengumpulan data dan analisis data oleh peneliti dilakukan pada Bulan Mei - Juni 2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan analisis univariat (menghitung proporsi dan frekuensi) dan bivariat (crosstab).
Persentase tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi adalah tanggapan kader yang baik sebesar 57,3% dan tanggapan kader yang kurang sebesar 42,7%. Faktor-faktor internal dan eksternal yang berhubungan secara statistik dengan tanggapan kader terhadap kunjungan masyarakat di posyandu Puskesmas Jatimulya antara lain pendapatan kader dengan nilai p 0,036 ( < p 0,05 ), sikap kader terhadap tugasnya di posyandu dengan nilai p 0,029 ( < p 0,05 ) dan dukungan TOMA dengan nilai p 0,029 ( < p 0,05 ). Sedangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang tidak berhubungan secara statistik antara lain umur kader, lamanya menjadi kader, jarak tempat tinggal, pendidikan, status pekerjaan, pengetahuan kader, pelatihan kader dan dukungan puskesmas.
Diharapkan adanya kerjasama antara kader, tokoh masyarakat, petugas puskesmas dan petugas dinas kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu dan mendukung dalam usaha peningkatan tanggapan kader terhadap kunjungan masayarakat di posyandu.

The Integrated Health Care (IHC) level of activity is very dependent on the participation of cadres in carrying out routine activities in their respective posyandu Posyandu, LKMD as the manager and the users of the supporters of IHC. In 2009 the number of IHC in Jatimulya Health Care is 52 pieces and only 25% are actively carrying out routine activities posyandu. Factors causing such low participation of the cadres. Anticipated participation is associated with a cadre of volunteers to visit the community response to the posyandu. Therefore, the purpose of this study was to determine cadre responses toward the community visit in Integrated Health Care and factors is associated in Jatimulya Health Care Tambun Selatan, Bekasi in 2011.
This study used a cross-sectional research design (CROs sectional). The variable is bound this study is the response of volunteers to visit the community during that session, while the independent variables are the internal factors (age, length of the cadre, the distance IHC to home, education, occupation, income, knowledge cadre on duty during that session and attitude toward his job at posyandu cadre) and external factors (support of community leaders, cadre training and support centers). The study was conducted by an interview of 75 cadres in the form of a questionnaire instrument. Data collection and data analysis conducted by researchers at the May-June 2011. Data analysis was performed using computer software with univariate analysis (calculate proportions and frequencies) and bivariate (crosstab).
Percentage response cadre of community visits in health centers posyandu Jatimulya South Tambun Bekasi District is a good response cadre of 57.3% and less response cadre of 42.7%. Internal factors and external that are statistically associated with response to the visit of community volunteers in IHC Jatimulya Health Center, among others, the income of cadres with p value 0.036 ( < p 0.05 ), attitude toward his job at posyandu cadre with p value 0.029 ( < p 0 , 05 ) and support of community leader with p value 0.029 ( < p 0.05 ). While internal factors and external that are not associated statistically among other cadres age, duration of a cadre, a distance of residence, education, employment status, knowledge of cadres, cadres training and support health centers.
Expect to cooperation between cadres, community leader, health centers official and health centers district for Integrated Health Care activities and support for increasing cadre responses toward The community visit in Integrated Health Care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sunda Kayo, 2011
S234
Uni Sunkay - Skripsi Open  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Teti Widiharti
"Obat merupakan komponen terpenting dalam pelayanan kesehatan, sehingga harus selalu tersedia dalam jumlah dan jenis yang cukup. Penggunaan obat secara rasional penting untuk menjamin akses obat, ketersediaan, dan mutu pelayanan kesehatan. Di Puskesmas, banyak terjadi peresepan dan penggunaan obat tidak rasional yang umumnya tidak disadari oleh tenaga kesehatan. Peresepan dan penggunaan obat yang tidak rasional meliputi polifamasi, penggunaan Antibiotika pada ISPA non pneumonia, dan penggunaan injuksi pada Myalgia.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengelahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peresepan obat tidak rasional oleh tenaga kesehatan di 15 Puskesmas Kota sukabumi Tahun 2006.
Desain peneiitian mqrupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif, dengan rancangan cross sectional untuk studi kuantilatif dan wawancara mendalam untuk studi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen - instrumen kuesioner, form monitoring peresepan, fonn pemantauan ketersediaan obat, dan pedoman wawancam mendalam. Sedangkan Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan analisis content dafam bentuk matrik hasil wawancara mendalam.
Sampel penelitian adalah seluruh populasi yaitu 74 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum dan perawat yang melakukan pelayanan pengobatan di Puskesmas dengan resep yang ditulisnya Selama bulan april 2006 dengan diagnosa penygkit ISPA non pneumonia, Diare non spesifik, dan myalgia. Sebagai variabel terikat adalah penggunaan obat tidak rasional dan yariabel bebas adalah masa kerja, pengetahuan, sikap, pelatihan, permintaan pasien dan ketersediaan obat.
Hasil penelitian menunjukan bnhwa rata-rata peresepan obat tidak rasional di Puskesmas Kota Sukabumi adalah 49,74 %, dengan polifarmasi (79,47 %), Antibiotika (65,32%), dan Injeksi (4,43 %). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel pendidikan profesi, masa kerja, pengetahuan, sikap, pelatihan, dan permintaan pasien tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan peresepan obat tidak rasional, tetapi variabel ketersediaan obat berhubungan secara signifikan, dengan interpretasi semakin berlebih ketersediaan obat, semakin tidak rasional.
Hasil analisis content pada matrik hasil wawancara mendalam menunjukan bahwa faktor internal tenaga kesehatan seperti pengalaman pribadi, otoritas profesi, seni pengobatan, dan faktor eksternal yaitu kondisi penyakit dan perilaku pasien temyata berhubungan dengan peresepan obat yang tidak rasional.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah perencanaan pengadaan obat dengan metoda morbiditas dan ditindaklanjuti dengan Monitoring dan evaluasi peresapan obat yang lebih intensif, merancang pelatihan terprogram untuk meningkatkan pengetahuan bagi perawat dan peningkatan motivasi bagi tenaga dokter. Menyusun dan mensosialisasikan standar pengobatan dasar di Puskesmas terutama bagi perawat dengan dukungan legalitas sampai dengan tenaga dokter memadai. bagi Peneliti lain sebaiknya menggali variabel pemanfaatan dan kepatuhan pada buku pedoman pengobatan dasar dan tingkat pengetahuan pasien atau masyarakat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sunda Kayo, 2006
T21126
Uni Sunkay - Tesis Membership  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Anita Sapardjiman
"Rumah sakit merupakan industri jasa yang selain menjalankan fungsinya sebagai sarana upaya kesehatan dengan fungsi sosial, kini juga harus mempergunakan kaidah ekonomi dalam menjalankan bisnisnya RS Pluit merupakan rumah sakit swasta murni, yang untuk memenuhi dan memberikan pelayanannya sesuai standar harus membiayai sendiri seluruh biaya operasionalnya. Oleh karena itu sudah sewajarnya RS Pluit harus mengoptimalkan pengelolaan pelayanannya untuk menjadikan instalasi rawat jalan dan instalasi farmasi sebagai revenue center.
Di tahun 2002, RS Pluit mendirikan Kounter Farmasi (KF) yang diletakkan di area Instalasi Rnwat Jalan untuk mendampingi Instalasi Farmasi yang sudah ada sebelumnya. Tujuannya selain untuk mempermudah pasien dalam pengambilan resep, juga untuk meningkatkan jumlah total pengambilan resep di RS. Namun setelah dua tahun berdiri, KF belum menunjukkan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan jumlah total pengambilan resep di RS Pluit, bahkan ada kecenderungan menurun dari 15% di tahun 2002 menjadi 14% di tahun 2003 dengan total jumlah resep menurun sebesar 13%.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam pengambilan resep di KF. Penelitian menggunakan survei dengan pendekatan cross secfional dari data primer yang diperoleh melalui kuesioner.Teknnik analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat yang dilanjutkan dengan analisis bivariat (Chi-square).
Hasil analisis menunjukkan bahwa keputusan pengambilan resep di KF dipengaruhi oleh jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, total pengeluaran, tempat tinggal dan Cara pembayaran. Sedangkan pengetahuan responden mengenai kecepatan, ketepatan dan keramahan pelayanan petugas RS, serta keberadaan KF juga mempengaruhi keputusan responden dalam pengambilan resep.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah karakteristik pasien RS Pluit merupakan pasien potensial namun rentan untuk pindah ke rumah sakit Iain. Rendahnya kontribusi pengambilan resep di KF dikarenakan adanya masalah dalam hal kecepatan, ketepatan dan keramahan petugas RS serta ketidaktahuan responden terhadap keberadaan KF. Saran yang dikemukakan adalah, RS harus meningkatkan kualitas SDMnya serta merubah penampilan KF dengan merelokasi tempat sehingga strategis dan terlihat sebagai tempat untuk membeli obat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sunda Kayo, 2004
T13177
Uni Sunkay - Tesis Membership  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Anindita Mahira Putri
"

Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan gatekeeper dan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Sementara saat ini, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di puskesmas belum maksimal, puskesmas sebagai gatekeeper belum menjadi prioritas utama dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oeh peserta JKN dengan menggunakan literature review. Basis pencarian literatur yang digunakan adalah Proquest, PubMed, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Pada hasil pencarian, ditemukan sebanyak 16 studi terseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar studi dikatakan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN masih cukup rendah. Sebagian besar studi mendapatkan bahwa mereka yang lebih memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas adalah peserta JKN dengan usia di atas 46 tahun, dengan tingkat pendidikan yang tinggi, pendapatan tinggi, memiliki pengetahuan yang baik tentang JKN, memiliki aksesibilitas layanan yang mudah dan memadai, memiliki persepsi yang baik terhadap kesehatan, dan memiliki persepsi yang baik terhadap sikap petugas kesehatan dan JKN.



In the era of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Puskesmas was a gatekeeper and public-focused service. Meanwhile, health services in Puskesmas haven’t optimally utilized by the JKN participants, Puskesmas as gatekeepers are not at the top priority of health utilization. This study identified factors related to JKN participant’s utilization of health services in Puskesmas using a literature review. The literature search bases used were Proquest, PubMed, Google Scholar, and Garuda Ristekbrin. In the search results, 16 studies were selected based on inclusion and exclusion criteria. The research findings show that most studies stated that the utilization of health services by JKN participants were still quite low. Most studies find that those who make the most use of health services at puskesmas are JKN participants whom age over 46 years, with high levels of education, high income, have good knowledge about JKN, have easy and adequate service accessibility, has a good perception of health, and has a good perception of the attitudes of health workers and JKN itself.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sunda Kayo, 2020
S-pdf
Uni Sunkay - Skripsi Membership  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Lucky Hayati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sunda Kayo, 2009
T39557
Uni Sunkay - Tesis Open  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Ade Faturohman
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa Kamar bersalin merupakan suatu unit gawat darurat khusus kebidanan yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan bayinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran umum waktu tunggu persiapan operasi cito sectio caesarea di Kamar bersalin RSU Kota Tangerang Selatan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani cito sectio caesarea.
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan Kuantitatif. Data dan informasi mengenai proses pelayanan diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif dan telaah dokumen. Sedangkan data mengenai waktu pelayanan diperoleh melalui pencatatan waktu pelayanan mulai dari tahap penetapan operasi sampai saat dilakukan sayatan pertama di meja operasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu tunggu persiapan operasi cito Sectio Caesarea berhubungan dengan faktor kesiapan SDM kamar operasi termasuk dokter operator dan dokter anestesi, dan faktor unit penunjang laboratorium.
Untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito sectio caesarea, RSU Kota Tangerang Selatan perlu menetapkan kebijakan tentang penanganan pasien operasi cito sectio caesarea, menambah kamar operasi untuk operasi cito, memperbaiki manajemen SDM Kamar operasi dan menambah alat pemeriksaan laboratorium cito.

ABSTRACT
The background of the research was the fact that Delivery Room unit is a part of emergency care unit especially obstetric which has to able to respond quickly and effectively for safety of mother and baby.
The purpose of this research was to know the general picture about the waiting time of cito operations sectio caesarea in the delivery room at South Tangerang Hospital and the factors associated with the time of service to patient who will undergo cito operation sectio caesarea.
This type of research was a case study with a qualitative and quantitative approach. Data and information regarding the service process were obtained from in depth interviews, participant observation and the document review, while data regarding the service time was gained from recording and calculating the time taken starting from the moment of surgery decision until the moment of the first incision on the operating table.
The result from the research showed that waiting time for the cito operation sectio caesarea associated with human resources in the operating room including surgeon and anaesthetist, and laboratory test.
The minimize the waiting time for cito operation sectio caesarea at South Tangerang Hospital need to establish polices regarding the handling of patients cito operation sectio caesarea, building the cito operating room, to improve human resource management and procurement of laboratory equipment., The background of the research was the fact that Delivery Room unit is a part of emergency care unit especially obstetric which has to able to respond quickly and effectively for safety of mother and baby.
The purpose of this research was to know the general picture about the waiting time of cito operations sectio caesarea in the delivery room at South Tangerang Hospital and the factors associated with the time of service to patient who will undergo cito operation sectio caesarea.
This type of research was a case study with a qualitative and quantitative approach. Data and information regarding the service process were obtained from in depth interviews, participant observation and the document review, while data regarding the service time was gained from recording and calculating the time taken starting from the moment of surgery decision until the moment of the first incision on the operating table.
The result from the research showed that waiting time for the cito operation sectio caesarea associated with human resources in the operating room including surgeon and anaesthetist, and laboratory test.
The minimize the waiting time for cito operation sectio caesarea at South Tangerang Hospital need to establish polices regarding the handling of patients cito operation sectio caesarea, building the cito operating room, to improve human resource management and procurement of laboratory equipment.]"
Depok: Universitas Sunda Kayo, 2016
S61988
Uni Sunkay - Skripsi Membership  Universitas Sunda Kayo Library
cover
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu.
Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu.
Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.

Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu.
The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu.
It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sunda Kayo, 2012
S-Pdf
Uni Sunkay - Skripsi Open  Universitas Sunda Kayo Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>